Li saat di Operasi Oleh Dokter |
Pria ini tetap sadar dan bias bermain gitar
ketika dokter melakukan operasi bedah pada bagian otak, karena menderita FHD
atau Focal Hand Disorder.
Namun Li tak pernah tahu mengapa fungsi
jari-jarinya menurun. Selama 20 tahun belakangan, ia telah mendatangi berbagai
rumah sakit, akan tetapi diagnosis yang diberikan dokter selalu berbeda-beda.
Ada yang mengatakan Li terserang Parkinson, ada juga yang mendiagnosis Li
dengan masalah psikis.
Li juga sempat diberi obat-obatan oleh berbagai dokter yang menanganinya. Tapi tak ada satupun yang berhasil mengembalikan fungsi tangannya. Alih-alih sembuh, ia malah merasakan munculnya beragam efek samping.
Hingga akhirnya Li bertemu dengan Dr Cai Xiaodong yang berpraktik di Shenzhen No 2 Hospital. Dr Cai mendiagnosis pria yang saat ini berumur 57 tahun itu dengan FHD atau focal hand disorder.
FHD mengakibatkan hilangnya kendali seseorang terhadap otot-otot tertentu di tubuhnya. Kondisi ini lazim ditemukan pada musisi dan atlet.
Setelah berdiskusi panjang dengan Dr Cai, Li kemudian memutuskan bersedia menjalani operasi yang disebut dengan 'deep brain stimulation'. Operasi itu sendiri baru dilaksanakan beberapa waktu lalu di Shenzhen No 2 Hospital.
Menariknya, selama operasi berlangsung, pria yang tinggal Provinsi Jilin itu dibiarkan tetap sadar, bahkan diminta memainkan gitar. Tak disangka, saat operasi itulah, kemampuan jari Li untuk memetik gitar kembali lagi. Ia bahkan membawakan lagu klasik karya Beethoven yang bertajuk Fur Elise di hadapan tim medis yang membedahnya.
Menurut Dr Cai, dengan membiarkan pasien bermain gitar, mereka dapat menentukan bagian otak mana yang harus distimulasi dengan aliran listrik agar kinerjanya kembali seperti semula. "Kami menemukan lokasi yang tepat untuk diberikan stimulasi, sehingga operasinya berjalan sukses," kata Dr Cai kepada wartawan, seperti dilaporkan Shenzhen Daily.
No comments:
Post a Comment